Proses Pembuatan 4Life Transfer Factor
Proses Pembuatan Transfer Factor di awali pada sekitar tahun 1949 oleh seorang dokter bernama Dr. H. Sherwood Lawrence melakukan penelitian bahwa suatu immune dapat di donorkan melalui pengekstrasian sel darah putih. Oleh karena itu dia melakukannya pada 2 pasien TBC; pada waktu itu ia menemukan bahwa sel darah putih (limfosit) pada seorang pasien yang telah sembuh dari TBC dapat dipindahkan kepada pasien yang masih terjangkit TBC. Namun, donor darah hanya dapat terjadi antar individu dengan jenis darah yang sama, oleh karena itu, Dr. H. Sherwood Lawrence memutuskan untuk memisahkan limfosit menjadi beberapa fraksi. Dr. H. Sherwood Lawrence juga menemukan fraksi-fraksi dengan molekul yang sangat kecil dimana mereka dapat mentransfer sensitivitas tuberkulin ke orang lain. Molekul-molekul ini beliau beri nama “Transfer Factor”.
Transfer Factor terus dilakukan penelitian, dalam waktu 50 tahun kemudian melanjutkan penelitian perintis Dr. Lawrence pada Transfer Factor, sekitar USD 40 juta telah dihabiskan untuk meneliti Transfer Factor dan lebih dari 3.500 studi klinis telah diterbitkan mendokumentasikan efektivitas Transfer Factor.
Dan Pada tahun 1998, Pendiri 4Life David dan Bianca Lisonbee mendapatkan lisensi paten untuk mengekstrak Transfer Factor dari kolostrum sapi. Pengenalan 4Life Transfer Factor ® Classic membuka pintu ke dalam kategori baru produk dukungan sistem kekebalan. Komitmen 4Life Research untuk Transfer Factor telah semakin meningkatkan standar untuk suplementasi sistem kekebalan modern.
Proses Pembuatan Transfer Factor
Skema di bawah ini menunjukkan bagaimana 4life Transfer Factor Tri-Factor Formula di buat :
Skema di bawah ini menunjukkan bagaimana 4life Transfer Factor Tri-Factor Formula di buat :
Bagaimana 4Life Transfer Factor Tri Factor formula dibuat ?
Melalui proses ekstraksi dari Kolostrum Sapi dan Kuning Telur Ayam, 4Life Transfer Factor menyediakan berbagai dukungan sistem kekebalan. 4Life memperoleh molekul dari kolostrum sapi nanofraction menggunakan filter nano. Transfer Factor dan molekul nanofraction dapat dengan aman ditransfer ke manusia, membuat ekstrak kolostrum sapi dan ekstrak kuning telur ayam merupakan bahan baku / sumber yang sangat baik untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Proses ini menggunakan nano filter untuk memisahkan molekul yang lebih besar, seperti antibodi, dan molekul-molekul yang tidak dibutuhkan untuk sistem kekebalan tubuh. Sehingga dihasilkan molekul-molekul Nano Factor.
Molekul Nano Factor memainkan peran penting dalam “komando dan kontrol” jaringan sistem imun atau kekebalan tubuh. NanoFactor membantu mengontrol switch “on ” dan “off”, memastikan bahwa sistem imun tubuh Anda memberikan respon ketika dibutuhkan.
Dalam penjelasan sederhana, Molekul Nano Factor memiliki jumlah intuisi yang luar biasa pada sistem imun. Ia dapat menilai situasi dan memungkinkan sel-sel kekebalan tubuh untuk merencanakan serangan yang efektif dan tepat setiap saat.
Sign up here with your email